[IND] Tentang Wanita

shutterstock_210135976

Ketika saya kecil, saya sering diberitahu, “untuk menjadi seorang wanita, kamu harus berlaku seperti wanita. Tutup kakimu dengan rok ketika duduk.”
Ketika beranjak SMP, saya sering diberitahu. “untuk menjadi seorang wanita, kamu tuh harus berani dan asik. Jangan biarkan orang lain menentukan apa yang harus kita lakukan.”
Ketika sudah kuliah, saya pun sering diberitahu, “untuk menjadi seorang wanita artinya lo harus punya gaya.”

Lalu, apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wanita?

Saya belajar banyak nilai-nilai untuk menjadi seorang wanita dari seorang wanita hebat, dia bernama Abigail (baca : 1 Samuel 25). Kamu akan langsung menemukan namanya di judul perikop tersebut.

Kata bijak (intelligent) saat ini seringkali diartikan sebagai wanita cerdas yang tidak membutuhkan peran pria, yang dapat berjalan bebas ketika seorang pria tidak dapat memenuhi ekspetasi dari wanita tersebut. Seorang wanita yang memiliki standar yang tinggi yang seringkali terlihat superior. Banyak wanita gagal dalam menghormati pasangannya atas dasar  intelligent ini. Tetapi mari kita lihat makna sesungguhnya dari kebijakan dan kecantikan seorang wanita menurut Firman Tuhan :

Roh Kesetiaan

Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang mempunyai perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel pada pengguntingan bulu domba-dombanya. (1 Samuel 25:2-3)

Kisah dari Abigail dimulai ketika suatu hari ketika Raja Daud sedang dalam pelarian meminta sisa makanan dari Nabal yang disediakan bagi para penggunting bulu domba untuk tentara Raja Daud, namun karena kekerasan hati Nabal, dia menolak permohonan Raja Daud yang telah melindungi tanahnya selama ini. Bisakah kita bayangkan bagaimana Abigail harus menghadapi sifat Nabal setiap hari? Namun Abigail tetap tinggal disisinya. Ini adalah nilai pertama yang dapat kita tangkap, Kesetiaan. Mungkin kita dapat berkata bahwa Abigail tinggal karena kekayaan Nabal, tapi kita akan lihat pada ayat-ayat selanjutnya bahwa yang dilakukan Abigail jauh melebihi yang dapat uang tawarkan

Berapa banyak wanita masa kini yang menelantarkan suami, anak dan keluarganya? Tuhan tidak pernah memberkati seorang pengantin yang melarikan diri. Abigail adalah seorang wanita cerdas, bijak dan cantik yang walaupun salah dalam memilih pria, namun memilih untuk tetap setia dengan suaminya yang adalah pemabuk dan tidak mampu mengasihi Abigail sebagaimana mestinya. Tapi kita akan lihat betapa besar kasih karunia yang diterima Abigail hanya karena Abigail melakukan apa yang menjadi FirmanNya dan apa yang dunia lewatkan.

Roh Hikmat

Tetapi kepada Abigail, isteri Nabal, telah diberitahukan oleh salah seorang bujangnya, katanya: “Ketahuilah, Daud menyuruh orang dari padang gurun untuk memberi salam kepada tuan kita, tetapi ia memaki-maki mereka. Padahal orang-orang itu sangat baik kepada kami; mereka tidak mengganggu kami dan kami tidak kehilangan apa-apa selama kami lalu-lalang di dekat mereka, ketika kami ada di ladang. Mereka seperti pagar tembok sekeliling kami siang malam, selama kami menggembalakan domba-domba di dekat mereka. Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan kepada seisi rumahnya, dan ia seorang yang dursila, sehingga orang tidak dapat berbicara dengan dia.” (2 Sam 25: 14-17)

Semakin saya melanjutkan membaca perikop ini, semakin saya kagum akan wanita ini. Saya dapat meilihat bahwa Abigail adalah orang yang sangat berpengaruh dalam rumah tangganya. Bahkan para pelayannya tahu bahwa dialah yang dapat menyelamatkan seluruh isi rumah itu dari kematian. Abigail pasti dipenuhi dengan himat Tuhan sehingga dapat meraih hormat dari setiap orang dilingkungannya. Seperti yang kita tahu, bahwa wanita pada zaman itu tidaklah sebebas wanita pada masa kini dimana mereka harus menutup diri dan hanya mengurusi urusan rumah tangga. Nilai kedua yang saya dapatkan adalah Hikmat, Abigail adalah mercusuar dalam rumah itu. Jangan tawarkan tubuhmu untuk mendapatkan hormat dari pria di sekelilingmu, tawarkan mereka hikmatmu!

Roh Keberanian

Lalu segeralah Abigail mengambil dua ratus roti, dua buyung anggur, lima domba yang telah diolah, lima sukat bertih gandum, seratus buah kue kismis dan dua ratus kue ara, dimuatnyalah semuanya ke atas keledai, lalu berkata kepada bujang-bujangnya: “Berjalanlah mendahului aku; aku segera menyusul kamu.” Tetapi Nabal, suaminya, tidaklah diberitahunya. (1 Sam 25 : 18-19)

Wanita ini pastilah memiliki hubungan yang dekat dengan Roh Kudus, sehingga dia bisa mengambil sebuah keputusan yang mengubahkan hidup sekelilingnya. Dia tahu persis apa yang harus dia lakukan. Seolah saya dapat merasakan keberanian dan otoritas dalam nada bicaranya, sebuah keberanian untuk melindungi keluarganya bagaimanapun caranya. Sadarkah kita, bahwa Abigail bisa saja membiarkan Raja Daud membunuh suaminya, terlebih Nabal selama ini juga tidak menjadi suami yang baik baginya. Tetapi Abigail memilih lebih dari hanya setia, dia memilih bagian yang tersulit, yaitu kasih. Keluarga selamanya adalah keluarga. Abigail mengambil resiko itu dan melakukan apa yang perlu dia lakukan untuk menyelamatkan keluarganya dari kebinasaan. Ditulis bahwa Abigail tidak memberitahukan hal itu pada Nabal, bukan karena sebuah ketidakjujuran, karena pada akhir kisahnya, Abigail menceritakan hal ini pada Nabal dengan cara yang sangat terhormat. Tapi lebih karena dia tahu bahwa dia harus mengambil keputusan ini secara cepat dan sendiri untuk menyelematkan nyawa suaminya. Dan disini dibutuhkan keberanian.

Roh Kerendahan Hati

Ketika perempuan itu dengan menunggang keledainya, turun dengan terlindung oleh gunung, tampaklah Daud dan orang-orangnya turun ke arahnya, dan perempuan itu bertemu dengan mereka. ; Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah.(1 Sam 25 : 20 ; 23)

Abigail adalah seorang sosialita jika ditarik ke masa kini, dia sangat kaya karena suaminya juga kaya. Saya yakin saat itu Abigail mengenakan gaun yang bagus. Tetapi dia merendahkan hati dan dirinya, menaiki seekor keledai dan bukannya kuda (keledai merupakan simbol kerendahan hati, persis seperti ketika Tuhan Yesus memasuki Yerusalem dengan seekor keledai) dengan gaun indahnya dan bahkan bersujud dengan mukanya sampai ke tanah. Berapa banyak sosialita yang kamu kenal yang mau bersujud sampai mukanya ke tanah dihadapan seorang manusia? Saya yakin Abigail hanya dapat merendahkan hatinya seperti ini dihadapan manusia karena terlebih dahulu dia merendahkan dirinya dihadapan Allahnya.

Roh Kekuatan

Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: “Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini. Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.Oleh sebab itu, tuanku, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu yang dicegah TUHAN dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan, biarlah menjadi sama seperti Nabal musuhmu dan orang yang bermaksud jahat terhadap tuanku!Oleh sebab itu, pemberian yang dibawa kepada tuanku oleh budakmu ini, biarlah diberikan kepada orang-orang yang mengikuti tuanku. (1 Sam 25 : 24-27)

Ketika saya membayangkan apa yang dikatakan Abigail dalam pikiran saya, saya menyadari bahwa tak sekalipun dia merengek ! Sungguh sebuah hati yang teguh dan kuat yang dimilikinya. Jika kita berada diposisinya, mungkin yang akan kita lakukan adalah menangis merengek memohon pengampunan Raja Daud atau bahkan dengan sombong hati berperang melawannya. Disini saya belajar 1 hal : Kekuatan seorang wanita tidak terletak pada tangisan / rengekannya! Saya seolah dapat merasakan sebuah Roh Kekuatan dalam setiap kata yang diucapkannya. Ada sebuah hati yang nekat dan kuat dibalik ini semua. Dia meresikokan nyawanya untuk melindungi keluarganya, Abigail bisa saja langsung dibunuh Raja Daud ketika bertemu. Bahkan di situasi seperti ini, Abigail tidak menghina suaminya, yang dia katakan hanyalah kejujuran melalui arti nama suaminya yang adalah bebal. Abigail bisa saja memohon kepada Raja Daud untuk menyelamatkannya agar bisa lari dari suaminya. Tapi Abigail sungguh adalah seorang pelindung sejati. Saya sangat kagum akan hidupnya,

Roh Kebenaran

Ampunilah kiranya kecerobohan hambamu ini, sebab pastilah TUHAN akan membangun bagi tuanku keturunan yang teguh, karena tuanku ini melakukan perang TUHAN dan tidak ada yang jahat terdapat padamu selama hidupmu. Jika sekiranya ada seorang bangkit mengejar engkau dan ingin mencabut nyawamu, maka nyawa tuanku akan terbungkus dalam bungkusan tempat orang-orang hidup pada TUHAN, Allahmu, tetapi nyawa para musuhmu akan diumbankan-Nya dari dalam salang umban. Apabila TUHAN melakukan kepada tuanku sesuai dengan segala kebaikan yang difirmankan-Nya kepadamu dan menunjuk engkau menjadi raja atas Israel,maka tak usahlah tuanku bersusah hati dan menyesal karena menumpahkan darah tanpa alasan, dan karena tuanku bertindak sendiri dalam mencari keadilan. Dan apabila TUHAN berbuat baik kepada tuanku, ingatlah kepada hambamu ini.” (1 Sam 25:28-31)

Seorang wanita yang berdiri di jalan kebenaran adalah seorang penjaga! Abigail menjaga Raja Daud dari melakukan hal jahat yang tak perlu dia lakukan. Dia menjaga kerajaannya dari akibat pertumpahan darah yang akan terjadi. Kita sebagai wanita seharusnya menjaga orang-orang disekitar kita dari melakukan hal yang salah, menjadi seorang pengingat untuk setiap saudara, suami, anak-anak dan orang tua kita. Seorang pengingat akan janji Tuhan, kehendak Tuhan atas hidup orang lain sehingga mereka kembali lagi teringat dan kembali ke FirmanNya. Bukan menjadi seorang wanita yang berdiri dan terpancing di jalan-jalan kejahatan / fasik. Contohnya seharusnya kita menjadi seorang pengingat agar tidak ikut bergosip dan bukan sebaliknya terpancing untuk mengeluarkan kata-kata merendahkan saudara kita tsb. Seorang pengingat untuk suami kita dari jalan-jalannya yang salah, seorang penjaga dari “kerajaan” keluarga kita agar tidak jatuh.

Ada kuasa dan kekuatan yang begitu besar dalam diri seseorang yang memilih untuk tidak melakukan apa yang sebenarnya dapat di lakukan atas nama kebenaran dan Firman Tuhan. Tidakkah kamu merasakannya?

Roh Kejujuran

Tetapi pada waktu pagi, ketika sudah hilang mabuk Nabal itu, diceriterakanlah kepadanya oleh isterinya segala perkara itu. Lalu terhentilah jantungnya dalam dada dan ia membatu. Dan kira-kira sepuluh hari sesudah itu TUHAN memukul Nabal, sehingga ia mati.(1 Sam 35 : 37-38)

Seorang pria yang mabuk adalah pria yang paling mudah untuk dimanipulasi, setuju? Setelah apa yang dilakukan Abigail yaitu mengambil bahan-bahan makanan dan keperluan untuk Raja Daud secara diam-diam yang saya yakin sekali akan memancing emosi suaminya, bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk memberitahukannya pada Nabal? yang bahkan mungkin tidak akan memperhatikan setengah dari apa yang akan diucapkan Abigail. Tapi Abigail yang memiliki Roh Kejujuran ini menunggu sampai pagi untuk menyampaikan pengakuannya. Saya pikir Abigail melakukan hal yang jauh melebihi dari kejujuran, karena ketika dia memberitahukan Nabal pada saat mabuk – itu juga dapat diperhitungkan sebagai kejujuran, tapi dia melakukan lebih dari itu. Abigail tidak ingin memanipulasi kejujuran itu.

Hal kedua adalah, sadarkah kamu akan apa yang barusan saja Abigail lakukan? Dia baru saja menyelamatkan nyawa suaminya! Jika Abigail tidak bergegas menyusul Raja Daud, mungkin Nabal tidak akan melewati malam ini karena terbunuh. Ini adalah hal yang membanggakan untuk digemborkan. Jika kita ada diposisi Abigail, mungkin kita akan segera memberitahukan prestasi yang baru kita lakukan. Tapi dia menunggu hingga pagi kembali. Karena saya yakin, Abigail tidak melakukan ini untuk mendapatkan pujian tapi dengan hati yang tulus. Dan bahkan ketika jantung Nabal terhenti atau bisa kita sebut sedang dalam kondisi koma, Abigail tidak memutuskan untuk lari dengan seluruh hartanya dan meninggalkan Nabal. Dia tetap tinggal sampai Nabal akhirnya meninggal.

_______

Ketika didengar Daud, bahwa Nabal telah mati, berkatalah ia: “Terpujilah TUHAN, yang membela aku dalam perkara penghinaan Nabal terhadap aku dan yang mencegah hamba-Nya dari pada berbuat jahat. TUHAN telah membalikkan kejahatan Nabal ke atas kepalanya sendiri.” Kemudian Daud menyuruh orang untuk berbicara dengan Abigail tentang mengambil dia menjadi isterinya. Para hamba Daud datang kepada Abigail di Karmel dan berkata kepadanya, demikian: “Daud menyuruh kami kepadamu untuk mengambil engkau menjadi isterinya.” (1 Sam 25 : 39-40)

Lukas 16:10 berkata “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.” Ketika kamu bisa dipercaya dengan rumah tangga kecil kita hari ini seperti Abigail, maka kamu akan dipercaya dengan sebuah kerajaan! Abigail menjadi istri Raja Daud yang artinya dia menjadi salah satu wanita terbesar pada masa itu. Dia tidak tenggelam dalam harta tapi tetap menjaga nilai-nilai dan Firman Tuhan, setia pada perkara kecilnya dan lihatlah bagaimana Allah mepercayakannya perkara-perkara besar!

Abigail tidak menjadi ratu ketika dia dinikahi oleh Raja Daud. Dia telah menjadi ratu jauh sebelum dia mengenal Raja Daud, dia adalah ratu dari semula karena dia berlaku seperti seorang ratu sepanjang hidupnya.

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s