[ENG] Life is a book with lots of pages within that only ends when we finished our story. The breezing wind and the light of the sun shines through the trees could bring so many stories to fill in, which whispering this fingers to put on the ink.
Our mission trip started from a town called Pangkal Pinang, Bangka to one of the remote place named Jebus which needs 2.5 hours of trip. Going through the forest at our right and left side without any street’s lights left us the sense of unsafe. Be covered with the darkness and silence of the night, we kept on going accompanied with the car light that only could light for 1-2 meters ahead without showing us the end of the road.
My thought floated, isn’t this what we called as life’s struggle? A road covered with darkness that doesn’t allow our eyes to see the end of the r. Searching for a sound that could help but only the silence replies, searching for a ray of light but can’t help in shooing the darkness.
Learning from our gripping trip i got 3 keys of life for us to survive in the darkness of life and bring us to our safe home.
The Light — Light has become a need in the darkness which always offers up fear. Without light, there will always be a choice to stop. A ray of light could erase the fear and doubt of the diver, a ray of light could strengthen the car’s wheels to keep going, and a ray of light could make our eyes focus more to the front road. A ray of light could give us a sense of security.
Hope is like the ray of light. A drop of hope could make you survive your today, a drop of hope could make you see your dreams for tomorrow, a drop of hope could make your feet step forward even if it’s too heavy for you, and it could make you wait patiently. “Darkness may come, but get ready with your light – struggles may be there, but do not ever lose your hope.”
In Him was life, and that life was the light of all mankind. The light shines in the darkness, and the darkness has not overcome it. — The true light that gives light to everyone was coming into the world. He was in the world, and though the world was made through Him, the world did not recognize Him. He came to that which was His own, but His own did not receive Him. Yet to all who did receive Him, to those who believed in His name, He gave the right to become children of God— (John 1:4-5 — 9-12)
The Line — The second key is The Line. Beside of the light, there is another thing that’s no less important, is The Line. When the end of the road was covered by the darkness and we can see no end, there is only this street’s line that we could count on. With our eyes and steps set according to the street’s line, our car was avoided from crash and unseen gorge. We don’t have to be able to see the end of the road to know that we are on the right track, because of this line. It made us ready for the sharp bends, winding road, and the unseen gorge.
The line is the Word of God.
When i was in battle with Severe Eczema (read here). The word of God was the one who filled me with hopes to keep waking up in the morning, keep surviving day by day even when a day felt like a century. The word of God has a mighty power that’s able to light, change, save, heal and do everything to keep us on the right track.
In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God. He was with God in the beginning. Through him all things were made; without Him nothing was made that has been made. (John 1 : 1-3)
Your word is a lamp for my feet, a light on my path. (Psalm 119 : 105)
The Driver — The last thing to determine how this whole trip would end is The Driver. It takes a great driver who’s not intimidated by the darkness, who’s up for a long ride, who knows the road exactly, who’s got ready and well prepared to take a 2.5 hours through the forest in the middle of the night without any light, any gas station or workshop, and who will not get tired by the silence of night.
Who is The Driver of your life? To whom will you rely your life when you’re going through the darkness? You’ll need a great One who’s faithful to accompany you through everything till’ your last breath, who loves you even when you are not easy to be loved, who keeps searching for you even when you don’t want to be found, who’s light up your life when everything seems to be dark, who’s able to guide you through your life, who’s always there and never left, who’s never afraid of the darkness but The Light himself, who knows all the ways of your life and future, who knows exactly the right turn and willing to do everything for you to be able to pass the night and welcome the morning.
While a wrong driver could only bring you to the deepest darkness by falling you to the gorge.
And finally the end of this road depends on who will you hand your car’s key to.
So do not fear, for I am with you; do not be dismayed, for I am your God.
I will strengthen you and help you; I will uphold you with my righteous right hand. (Isaiah 41:10)
Even to your old age and gray hairs
I am he, I am he who will sustain you.
I have made you and I will carry you;
I will sustain you and I will rescue you. (Isaiah 46:4)
_______
[IND] Hidup adalah sebuah buku dengan banyak lembaran di dalamnya. Tidak akan ada habisnya sampai kita mengakhiri cerita hidup kita di dunia ini. Hembusan angin dan cahaya matahari yang melewati sederet pepohonan sanggup membawa begitu banyak cerita. Seolah berbisik lembut, jemari pun tak kuasa menahan tinta yang telah tertuang.
Perjalanan misi kami dimulai dari kota Pangkal Pinang, Bangka, menuju salah satu daerah bernama Jebus yang memerlukan waktu tempuh selama 2.5 jam dengan darat. Melewati hutan di kanan kiri tanpa disertai dengan lampu jalan sedikitpun membuat perjalanan terasa begitu mencekam. Diliputi kegelapan dan kesunyian malam, kami terus berjalan ditemani cahaya lampu mobil yang hanya bisa menerangi 2 meter di depan kami tanpa mampu memperlihatkan ujung dari jalan ini.
Pikiran saya pun melayang, bukankah ini yang disebut dengan hidup dalam pergumulan? Jalan yang diliputi oleh kegelapan malam yang membuat mata tak kuasa melihat ke depan. Mencari suara yang sanggup menolong namun yang ada hanyalah kesunyian malam, mencari secercah cahaya di ujung jalan namun tak kuasa menghapus kegelapan pekat.
Belajar dari perjalan kami yang mencekam ini, saya mendapatkan 3 kunci yang bisa membuat kita tetap bertahan dalam kesesakan hidup yang pada akhirnya dapat membawa kita sampai di rumah dengan aman.
Cahaya — Cahaya menjadi sebuah kebutuhan dalam kegelapan yang selalu menawarkan ketakutan. Tanpa cahaya, selalu akan ada pilihan untuk berhenti. Secercah cahaya sanggup mengusir segala rasa takut dan ragu bagi sang juru mudi, secercah cahaya sanggup menguatkan roda mobil untuk terus melaju, secercah cahaya sanggup membuat mata semakin tertuju ke depan, dan secercah cahaya sanggup mengusir kegelapan di sekitar kita. Secercah cahaya sanggup memberikan rasa aman.
Secercah cahaya itulah yang kita sebut Harapan. Setetes harapan sanggup membuatmu bertahan lagi hari ini, setetes harapan sanggup membuatmu melihat hari esok, setetes harapan sanggup membuat kakimu melangkah walaupun terasa berat, setetes harapan sanggup mengikis beban yang engkau pikul, dan membuatmu sanggup menanti dengan sabar. “Kegelapan boleh melanda, tapi siapkan cahayamu – pergumulan boleh selalu ada, tapi jangan pernah hilang harapanmu.”
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. — Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang , sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya . Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah , yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Yohanes 1:4-5 — 9-12)
Garis — Kunci kedua adalah garis. Selain cahaya, yang tak kalah pentingnya dalam perjalanan tersebut adalah garis jalan. Ketika ujung jalan ini ditutup oleh kegelapan dan arah jalan tidak jelas, hanya garis jalan yang bisa kami andalkan. Dengan mata dan langkah yang disesuaikan dengan garis jalan lah, mobil kami terhindar dari tabrakan dan jurang yang tak terlihat. Garis jalan sepanjang perjalanan ini membuat kami tak perlu melihat jauh kedepan untuk tahu jalan yang benar karena selama kami mengikuti garis jalan didepan kami, kami tahu kami berjalan di arah yang benar dan membuat kami telah bersiap menghadapi belokan tajam, jalan berliku dan jurang yang belum terlihat.
Garis itu adalah Firman Allah.
Ketika saya berperang dengan Eksim Akut (baca disini), Firman Allah lah yang membuat saya memperoleh harapan-harapan untuk terus bangun di pagi hari, terus hidup melewati 1 hari yang terasa bagai 1 abad. Firman Allah memilki kuasa yang begitu besar, Dia sanggup menerangi, mengubahkan, menyelamatkan, memulihkan dan menjadikan segala sesuatu.
Pada mulanya adalah Firman ; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. (Yohanes 1 : 1-2)
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Mazmur 119 : 105)
Juru Mudi — Hal terakhir yang menentukan segala perjalanan ini adalah sang juru mudi. Dibutuhkan seorang juru mudi yang tak terintimidasi oleh pekatnya malam, yang siap menempuh perjalanan jauh, yang tahu benar arah jalan yang ditempuh, yang tahu benar tingkat kecepatan yang dibutuhkan, yang telah memiliki persiapan matang menembus hutan selama 2.5 jam di tengah malam tanpa adanya bengkel atau pom bensin untuk berhenti, dan yang tidak menjadi lelah akan kesunyian malam.
Siapakah Juru Mudi dalam hidupmu? Kepada siapakah dirimu akan bergantung selama melewati kekelaman selangkah demi selangkah? Dibutuhkan pribadi yang setia menemanimu sampai akhir, yang mengasihimu bahkan saat engkau tak mudah untuk dikasihi, yang mencarimu saat engkau tak ingin dicari, yang menyalakan cahaya saat sekelilingmu terasa gelap, yang menuntunmu melewati garis-garis jalan hidupmu, yang selalu ada dan tak pernah pergi, yang tidak pernah takut akan kegelapan tapi adalah Terang itu sendiri, yang tahu benar segala jalan-jalan hidupmu dan masa depanmu, yang tahu persis arah yang benar dan yang sanggup melakukan apapun untukmu bisa melewati kegelapan malam ini menuju terang.
Sementara juru mudi yang salah hanya akan membawamu jatuh ke dalam jurang kegelapan.
Dan pada akhirnya ujung perjalanan ini bergantung pada siapa engkau akan serahkan kunci mobil mu hari ini.
janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. (Yesaya 41:10)
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. (Yesaya 46:4)