Indonesia is known for the variety of cultures and peoples. There are 6 religions and tons of cultures mixed up in one country called Indonesia. Sometimes it even amazes people outside Indonesia of how we can live in harmony among all of these differences. Today, I’m very sad to tell you that maybe this “Bhinneka Tunggal Ika” (Unity in Diversity) is at stake in this country. This post is me screaming to all those people who intend to break this, “Don’t destroy my country!”

Being a step ahead is everyone’s ambition. We all taught to be a step ahead, from another people or even our self. So many ad campaigns that even bring up this tagline as their headline. But today, seeing my country’s conflicts, I realized that being a step ahead could sometimes destroys the things around you.

I love my country. It is not the biggest country nor the richest one. But it’s indeed a beautiful and wonderful country – especially for me. I could see the beauty of so many cultures that often it amazes me. There are so much to explore and learn. The music, dances, ceremonies has each a deep moral meaning to it. Bhinneka Tunggal Ika as we called it, has been taught to Indonesian children since they were so young at school. This famous tagline is to remind us all that we are all different but one as Indonesian. We speak the same language and live in the same country.

But, 4/11 incident where there are so many drew a big mass to protest one governor that has a minority religion and race – I realized that my Bhinneka Tunggal Ika is at stake. My Indonesia is at stake. I don’t blame any religion, but I blame the people who are too ambitious to “step ahead” in this country that they are blind to see the truth. They made a protest about something that is not actually need to be protested so that what they are protecting could “step ahead” in this country. They choose to blind themselves in order to rule Indonesia according to their selfish ambitions. They force Indonesia to only respect one religion and one side of people. By forcing us to choose whatever they want and pick a leader whoever they want – they want to rule Indonesia. They disrespect the law, the constitution and even the President himself.

By drawing a big mass that ended up in anarchy acts, these people try to threatens the unity of my country. But I’m here to speak up to my other Indonesian fellow that actually cares for Indonesia, come, let’s unite even more and don’t be threatened by this cheap politic acts. We are Bhinneka Tunggal Ika. We are Indonesia.

Christians, Catholic, Buddhist, Hindus, Kong Hu Cu and Moslem  people who lives in Indonesia are Indonesian and has the same right in the government. Open our eyes to see the truth behind all this, to see beyond differences and let’s vote for the best for our Indonesia.

Let the world know and our future generations know that Bhineka Tunggal Ika is still exist and very much beating in this country.

Bring back my Indonesia !

_______

Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki budaya dan ras yang beraneka ragam. Terdapat 6 agama dan beribu budaya tergabung dalam 1 negara bernama Indonesia. Terkadang kita membuat orang luar kebingungan akan keharmonisan hidup dalam perbedaan sebagai satu bangsa. Namun, hari ini dengan sangat sedih saya katakan bahwa “Bhineka Tunggal Ika” (berbeda-beda tapi tetap satu) sedang terancam di negara ini. Post ini adalah saya berteriak kepada seluruh pihak yang berusaha merusak jati diri Indonesia ini, “Berhenti menghancurkan negara saya!”

Selangkah di depan adalah ambisi setiap orang. Kita selalu diajarkan untuk selangkah lebih depan, baik dari orang lain maupun diri kita sendiri. Bahkan banyak iklan / kampanye yang menyerukan hal ini. Tetapi, hari ini ketika melihat konflik negara ini, saya menyadari bahwa selangkah di depan terkadang dapat menghancurkan hal-hal di sekitar kita.

Saya mencintai negara saya. Mungkin memang bukan negara yang terbesar atau terkaya. Tetapi Indonesia tetap adalah negara yang indah dan mempesona – khususnya bagi saya. Saya dapat melihat kecantikan begitu banyak budaya yang seringkali membuat saya berdecak kagum. Baik musik, tarian dan acara adat mengandung begitu banyak makna moral bagi kita semua. Bhineka tunggal Ika, demikian kita menyebutnya telah di ajarkan pada anak-anak Indonesia sejak dini untuk selalu mengingatkan kita bahwa walaupun kita berbeda kita tetaplah satu Indonesia, satu bahasa dan satu tanah air.

Tetapi, insiden aksi damai 4/11 ketika begitu banyak massa dari salah satu agama berkumpul melancarkan protes kepada satu gubernur yang memiliki agama dan ras minoritas – saya sadar bahwa Bhineka Tunggal Ika sedang terancam punah. Indonesia saya sedang terancam. Saya tidak menyalahkan salah satu agama tapi saya menyalahkan orang-orang dan pihak-pihak yang terlalu berambisi untuk “selangkah di depan” di negara ini – dimana mereka membutakan mata mereka untuk melihat kesatuan Indonesia hanya untuk kepentingan salah saru pihak. Pihak-pihak ini melupakan dan tidak menghormati proses hukum, konstitusi bahkan Presiden sendiri.

Dengan menarik massa dalam jumlah banyak yang berakhir anarkis, orang-orang ini mencoba mengancam kesatuan bangsa kita. Tetapi hari ini saya mengajak seluruh teman Indonesia lainnya yang juga peduli akan bangsa ini, “Mari, bersatulah lebih lagi! Jangan mudah di ancam oleh ancaman politik yang murahan seperti ini. Kita adalah Bhineka Tunggal Ika. Kita adalah Indonesia,”

Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, Kong Hu Cu dan Muslim yang tinggal di Indonesia adalah bangsa Indonesia yang memiliki hak yang sama dalam pemerintahan. Mari buka mata kita untuk melihat kebenaran dibelakang semua ini, untuk melihat jauh melebihi segala perbedaan ini dan mari pilihlah yang terbaik bagi Indonesia.

Biarkan dunia dan generasi berikutnya tahu bahwa Bhineka Tunggal Ika masih ada dan hidup di jantung Indonesia.

 

Kembalikan Indonesia kami !