Drama memilih pompa ASI sempat melanda saya saat kehamilan memasuki trimester tiga. Karena setiap membaca review, selalu dikatakan bahwa pompa ASI itu jodoh-jodohan. Sementara harga sebuah pompa ASI khususnya yang elektrik cukup tinggi ya kan, Moms. Jadi saya ingin memastikan bahwa saya melakukan investasi yang memang cocok dan tepat.
Sampai akhirnya saya memilih satu brand pompa ASI yang cocok dan masih setia menemani saya sampai hari ini. Sebelum memilih pompa ASI, mungkin Moms bisa menentukan dulu beberapa jawaban dari pertanyaan dibawah inu :
Manual / Elektrik?
Untuk manual dan elektrik masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pompa manual biasanya tarikannya lebih bisa kita atur – karena tuasnya ada di tangan kita sendiri, jadi bisa juga lebih kencang dan menghasilkan ASI yang lebih banyak tapi tentu akan lebih capek untuk kitanya. Memompa 2 payudara selama setengah jam dengan tangan tentu pegel ya Moms, apalagi harus dibarengi dengan mengurus baby. Sedangkan elektrik, kita tidak perlu capek, karena semua dioperasikan secara ekektrik, kita hanya perlu menahan si botol pompa agar tertempel dengan baik. Nah yang saya punya sekarang kompli Moms, ada elektrik plus manual.
Single pump / Dual pump?
Single pump adalah sekali sesi pompa Moms hanya bisa memompa 1 payudara, sedangkan Dual pump dalam sekali sesi, Moms bisa sekaligus memompa 2 payudara. Kelebihan Dual pump adalah hemat waktu. Jika dibutuhkan waktu pompa 15 menit untuk masing-masing payudara, maka Moms hanya perlu memompa selama 15 menit, beda dengan single pump yang total waktu yang dibutuhkan Moms untuk 2 payudara menjadi 30 menit. Hal ini akan sangat terasa saat Moms mulai sibuk dengan aktivitas dan baby yang mulai aktif, dan sesi-sesi memompa di malam dan dini hari dimana kita pengennya cepat selesai.
Travel size atau tidak?
Ini penting untuk ibu pekerja terutama ya. Karena akan sangat repot untuk membawa pompa berukuran besar setiap hari ke kantor, atau even ke mall. Jadi untuk size bisa Moms sesuaikan dengan kebutuhan dan rutinitas Mom. Kalau Moms lebih sering memompa di rumah bisa memilih size yang besar, sedangkan kalau Moms banyak beraktivitas diluar, bisa memilih size yang lebih kecil. Tentu kedua size ini biasa juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang saling melengkapi.
Rechargable atau tidak?
Untuk pompa rechargable sistemnya seperti handphone, jadi sekali cas bisa untuk beberapa sesi pompa. Sedangkan yang not-rechargable harus di colok dalam setiap pemakaian. Jika memilih yang not rechargable maka disarankan harus memiliki power bank ya Moms, karena saat keadaan mati lampu, pompa tidak akan bisa beroperasi tanpa adanya aliran listrik.
Automatic atau tidak?
Untuk pompa saya memiliki sistem otomatis berhenti di menit ke-30. Dan memiliki digital view untuk waktu dan level yang digunakan, sehingga saya tidak perlu mengecek jam tangan untuk mengetahui sudah berapa lama saya memompa.
Semoga dari beberapa poin di atas ini bisa membantu Moms yang sedang bingung mencari pompa ASI ya. Membeli pompa ASI itu investasi, Moms. Jadi jangan ragu untuk membeli yang berkuallitas walaupun sedikit pricey. Karena in the end, kita akan menghemat begitu banyak sufor dengan ASI yang kita hasilkan. Dan banyak sedikitnya ASI sendiri juga bisa dipengaruhi dari alat pompa yang Moms pilih. Jadi kalau dibilang pompa ASI itu jodoh, yes mom, memang jodoh.