Melihat tingkah anak yeng menggemaskan tentunya tak jarang membuat kita orang tua merasa senang meledek mereka. Bahkan seringkali kita merasa lucu akan tingkah “ngambek” mereka ya moms. Berikut dibawah ini adalah yang saya biasakan diri saya untuk tidak menjadi bahan candaan karena akan mempengaruhi psikologi eegan.
- Mengancam meninggalkan
Biasanya saat anak nakal, termasuk eegan, akan sangat mudah bagi kita untuk mengatakan hal ini ya moms. “Mami tinggal ya, mami ga mau pulang lagi ah, tinggla sendiri ya.” – hal ini akan merusak perasaan aman anak dalam kita. Sangat penting untuk menanam rasa aman didalam anak moms, sehingga dikala nanti ia bertumbuh dan berada dalam masalah, rasa aman ini akan meyakinkan mereka bahwa kita orang tuanya tidak akan meninggalkannya, tetap akan ada disisinya separah apapun masalah yang ia hadapi. Mereka perlu ditanamkan kenyataan bahwa apaun yang terjadi, mereka tidak akan pernah ditinggalkan. - Menjelekkan anak
Baik itu secara fisik ataupun mental, jangan pernah sekali-kali memaki dengan kata-kata negatif, karena perkataan orang tua itu adalah berkat dan kutuk. Saat kita mengucapkan hal baik maka itu akan menjadi berkat, sebaliknya saat kita mengatakan hal negatif maka itu akan menjadi kutuk dalam hidup mereka. Saat anak diberkati, bukankah kita orang tua yang diuntungkan? Sejujurnya bahkan hari tua kita saat kita sakit nanti dan tak berdaya, hidup kita sendiri ditangan mereka, apakah kita akan dibawa rawat ke RS atau dibiarkan, toh juga ada ditangan mereka bukan? Jadi berkatilah anak-anak ini moms. - Membandingkan dengan anak lain.
Membandingkan anak kita dengan orang lain bukanlah mendatangkan motivasi tapi justru perasaan insecure dan ketidakpercayaan diri. Saat ia sekolah, kuliah, bekerja, bermain bersama teman, mereka butuh kepercayaan diri. Dan membandingkan dengan anak lain it’s a perfect way to kill their confidence. Motivasi mereka dengan menunjukkan keberhasilan orang lain, tapi cukup sampai disana, biarkan mereka yang mengobservasi, menilai dan belajar dari orang itu, jangan ditambah embel-embel “tuh liat, coba kamu kayak gitu.” Kata-kata membandingkan selalu menyakitkan hati dan akan berdampak pada kepribadian mereka menjadi mencari perhatian berlebihan dengan cara nakal, dll demi membuktikan diri mereka yang pada akhirnya justru membuat semuanya semakin jauh dari target moms semula. - Berkata “nanti mami ga sayang lagi ya”
Sama halnya dengan kata “cerai” dalam pernikahan, kata-kata ini pantang dalam sebuah keluarga. Bahkan dalam sebuah keluarga yang berantakan sekalipun, asal anak merasa dicintai, diharapkan, dikasihi maka mereka memiliki harapan dalam diri mereka. The worst feeling in the world is to feel unloved. Dan kata-kata ini juga mengajarkan mereka bahwa ternyata cinta itu sementara, cinta itu bisa berhenti, ga serius, yes the best way to teach them to be playful with love dan ga menghargai kasih dan cinta. Tunjukkan bagaimana cinta itu tetap bisa bertahan di kala suka bahkan duka agar mereka tau apa itu kekuatan cinta.