Pernahkah moms naik pesawat? Jika moms perhatikan penjelasan pramugari di pesawat mengenai aturan pemakaian masker oksigen di kondisi darurat, maka pasti moms perhatikan juga bahwa di antara ibu anak, yang harus dipasang duluan adalah ibu, setelah ibu telah memakai masker tersebut baru kemudian pakaikan ke anak. Kenapa demikian? Karena jika ibu selamat, maka dia memiliki waktu untuk menyelamatkan anaknya. Jika anak duluan yang disekamatkan, maka bisa saja sang ibu tidak memiliki waktu lagi untuk menyelamatkan dirinya dan setelah itu sang anak akan kehilangan pelindungnya.
Jika ditarik ke kehidupan kita, seberapa sering kita mengutamakan keperluan anak dahulu dan kita berakhir kecapean yang kemudian berakhir malah emosi ke anak? Atau bahkan saking mengutamakan anak, kita lupa mengurusi suami yang akhirnya suami tak lagi terasa dekat malah semakin menjauh dan maaf terjebak hubungan terlarang diluar? Seorang ibu jugalah seorang istri. Kita adalah tonggak keluarga, yang harus kita urus ada 3, diri sendiri, suami dan anak. Dan biasanya atmosfir keluarga itu ditentukan oleh ibu. Jika ibunya happy – satu keluarga happy, jika ibu nya lagi bete ya satu keluarga semua ga enak suasananya. Betul?
- Diri sendiri
Ambil waktu setiap hari untuk istirahat, mandi dan merawat diri. Merawat diri ga perlu repot moms, cukup dandan sederhana, keramas, yang bisa dikerjakan dirumah sambilan anak main. Untuk istirahat sometimes berarti kita harus mengorbankan piring belum dicuci, dan terkadang saya pun memilih meninggalkan piring menumpuk untuk dicuci nanti malam hanya supaya bisa istirahat di siang hari. Jangan cuma mikirin makanan anak suami, tapi sometimes belilah makanan yang kita pengen. Dan mandi! Supaya makin sore ga makin emosi, apalagi saat melihat anak ga mau makan. Saya sekarang lebih suka mandi sebelum makan malam eegan agar lebih fresh dan ga gampang emosi setelah lelah seharian. Dan sometimes ini berarti membiarkan anak menangis selagi kita beberes tapi kuncinya A HAPPY MOM MEANS A HAPPY FAMILY. - Suami
Suami jangan terlupakan. Walaupun sibuk ga bisa masakin suami, kita masih bisa siapkan makanan yang dibeli. Dengan kita bisa mengatur waktu untuk tidak terlalu lelah sama anak, kita bisa menyempatkan waktu untuk melayani suami memenuhi kebutuhannya. Jadi kunci bagi kita adalah management waktu. Ibarat team work, sama-sama saling membantu baik untuk urusan anak atau rumah tangga. Karena disaat keduanya lelah, istri lelah dengan anak – suami dengan pekerjaan, sangat mudah untuk terpancing emosi. Kunci yang saya pegang adalah jangan pedas mulut terlebih saat suami sudah lelah bekerja seharian. - Anak
Tidak mengutamakan anak bukan berarti tidak memperhatikan anak. Namun ada kalanya mereka perlu belajar mandiri. Jadi tidak ada salahnya mengajarkan anak untuk sedikit menunggu, sedikit sabar, sedikit mengalah demi kepentingan satu keluarga. Jika untuk mandi harus ditemani tangisan eegan 5 menit, maka saya akan tetap memilih mandi. Karena dengan mandi, saya akan lebih siap for the rest of the day. Yang penting semua kebutuhan eegan sudah cukup, anak sudah kenyang sudah tidur maka sedikit tangisan untuk bisa rumah beres won’t hurt him.