Semakin berkembangnya kemampuan dan minat makan anak, biasanya kita justru excited ya moms untuk memberikan si kecil berbagai makanan baru untuk menambah cita rasanya. Namun ternyata da beberapa makanan yang harus dihindari atau di tunda untuk diberikan kepada balita, lho!
- Si 4-6 bulan
Kebutuhan nutrisi bayi berusia dibawah 6 bulan biasanya sudah tercukup dari asi atau sufor yang diminumnya, jadi alih-alih mencoba memberinya makan mungkin lebih baik kita yang mengonsumsi makanan bergizi sehingga ASI yang dihasilkan juga memenuhi kebutuhannya ya moms. Kecuali ada indikasi dari dokter spesialis anak yang menyarankan untuk memulai MPASI dini, maka si kecil boleh diberikan MPASI. Pencernaan anak dalam menerima makanan sendiri baru sempurna saat usianya mencapai 6 bulan, ini jugalah yang menjadi alasan kenapa usia MPASI yang ditetapkan oleh IDAI adalah di usia 6 bulan. - Si 6-12 bulan
– Madu (Karena pencernaan bayi dibawah 12 bulan belum mampu mencegah tumbuhnya spora Colotridium Botulinium yang terkandung dalam madu, sehingga justru beresiko keracunan dan membahayakan nyawa si kecil)
– Susu segar (UHT / Fresh milk, karena pencernaan bayi dibawah 12 bulan belum mampu mencerna protein dari susu segar sehingga dapat membahayakan ginjalnya)
– Selai kacang (Selain merupakan pemicu alergi, selai kacang juga biasanya memiliki tekstur yang padat dan kental sehingga mudah menyebabkan bayi tersedak)
– Makanan keras (Seperti permen atau kacang-kacangan utuh karena dapat menyebabkan si kecil tersedak) - Si 12-36 bulan
– Susu low fat atau rendah lemak (Anak dibawah 2 tahun masih membutuhkan semua energi dan protein dalam susu sehingga tidak disarankan memberikan susu rendah lemak)
– Makanan yang memicu si kecil tersedak
– Batasi makanan tinggi gula agar tidak berlebihan dan menyebabkan diabetes