Kata gagal selalu menjadi kata yang dihindari oleh setiap orang. Sejak kecil kita telah diajarkan untuk jangan gagal. Mulai dari nilai mata pelajaran yang harus bagus hingga jangan gagal naik kelas membuat kita sampai hari ini takut gagal. Rasa takut gagal inilah yang akhirnya membuat kita susah untuk bangkit dari kegagalan, karena saat kita merasa gagal, kita merasa itu adalah sebuah akhir. Kenyataannya, kita tidak terbiasa bangkit dari kegagalan karena tak pernah diajari untuk gagal. Tanpa kegagalan maka tidak akan ada kata kebangkitan, bukan?

Saya mulai merubah konsep takut gagal ini dengan slogan FEEL FREE TO FAIL. Bukan mendidik anak harus gagal dalam segala yang dia lakukan, tapi juga tidak menanamkan ketakutan akan sebuah kegagalan.

• Konsep ini mengandung beberapa point seperti berikut :
  Mendidik anak bukan pada takutnya tapi justru respon atau pilihan yang bisa dia ambil saat dia gagal.
• Fakta bahwa kegagalan justru adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik. Dengan kegagan, kita bisa belajar kesalahan kita sendiri dan menemukan celah yang seringkali menuju ke keberhasilan.
• Menceritakan banyak orang sukses yang memulai keberhasilan mereka dari kegagalan.
• Membiasakan mereka untuk selalu bangkit dan coba kembali saat gagal sehingga sikap pantang menyerah mereka terbentuk dari dini

Jika semua orang takut akan kegagalan dan tidak terbiasa untuk bangkit, maka tidak mungkin hari ini kita dapat menikmati terangnya lampu yang diciptakan dari sebuah kegagalan, telepon yang diciptakan dari sebuah kegagalan, dan semua hal lainnya. Sometimes, we need to fail to success. Butuh sebuah paradigma baru yang memandang kegagalan sebagai sebuah kesempatan dan bukan akhir untuk bisa mencapai keberhasilan, dan ini dapat dibentuk dan ditanamkan sejak dini. Yuk #FreeToFail !