Tantrum atau respon marah yang berlebihan dari anak biasanya disebabkan oleh satu hal, yaitu keinginan yang tak terpenuhi. Pada saat usia anak 1-4 tahun, anak cenderung masih belum mengerti bagaimana menyampaikan keinginan mereka atau belum bisa belajar mengontrol emosi mereka, disinilah biasanya anak-anak ini “melepaskan” emosi mereka tanpa “disaring”. Aksi guling-gulingan, menjatuhkan diri, memukul, dan berteriak seringkali dilakukan anak saat keinginan mereka tak terpenuhi.
Dan saya mulai menyadari hal ini pada perkembangan eegan ya moms. Sisi positifnya adalah artinya perkembangan emosi eegan sedang berjalan, namun disini saya merasa perlu draw the line atau menarik garis batas agar tantrum ini tidak berlebihan.
- Jangan berusaha menenangkannya
Lho kok ga menenangkan anak tantrum? Siapa yang semakin anaknya ditenangkan, semakin dia menjadi? Rata-rata anak tantrum akan begini. Eegan pun sama. Saat saya berusaha menenangkan justru dia akan semakin menjatuhkan tubuhnya. Disini saya belajar satu hal dalam meresponinya, yaitu cuekin. Terlebih saat eegan tantrum dirumah ya, saya akan cuekin biarin dia nangis sendiri guling sana sini sendiri sampai agak tenangan baru ajak ngomong pelan.
Bahkan kadang saya sambil main handphone diatas ranjang sementara di drama korea sendiri di playmatnya. Otherwise, ajak ngomong saat dia tantrum pun percuma malah makin menjadi nangisnya. Dan dengan cuekin, anak jadi tahu bahwa kalau memang tidak boleh ya tidak boleh. Anak itu pintar ya moms, sekali mereka merasa dengan tangisan mereka bisa dapatkan semua hal, maka siap-siap hari-hari penuh tangisan. Namun saat cuekin, tetap mata harus awas ya moms, siap siaga saat aksinya berlebihan hingga bisa melukai diri, kita langsung turun tangan menghentikan.
- Alihkan perhatiannya
Ini bisa dengan membawa keluar ruangan, memberikan mainan lain, dll. Eegan biasanya dengan cara bawa ke ruang atas, jadi dia berhenti nangis dan mulai teralihkan. - Berikan pilihan
Sometimes, kita bisa memberikan pilihan. Seperti eegan juga udah bisa ngerti dengan pilihan sedikit demi sedikit. - Berikan sogokan
Ini biasa saya lakukan jika lagi diluar rumah. Misal di restoran, supermarket, dll. Dengan modal biskuit, biasanya eegan lebih bisa di ajak kerja sama. - Jaim dan jangan ikut tantrum
Saat anak tantrum, justru kita harus semakin terlihat tenang dan tidak ikutan panik atau membuat anak merasa bahwa dia berhasil membuat kita “goyang”. This will teach them how to respect dan justru memberikan mereka arah yang benar dalam mengontrol emosi mereka. Ingat, mereka masih belajar, dan justru disinilah momen kita mendidik mereka untuk bagaimana mengontrol emosi mereka dengan cara kitanya dulu yang harus memberikan contoh. - Mengerti akan kondisi mereka
Walaupun dalam masa cuekin, kita tetap harus menunjukkan bahwa kita mengerti akan apa yang diinginkannya namun tidak bisa memberikannya. Simply hug him tanpa berbicara apapun. Bukan pelukan hangat seperti hari-hari, tapi pelukan dimana dia bisa melampiaskan emosinya. Terkadang memang emosinya harus dilampiaskan terlebih dahulu, nangisnya harus selesai dulu baru kemudian berikan penjelasan.