Semua proses persalinan merupakan sebuah proses yang untung rugi ya, moms. Jadi tidak ada yang sempurna, baik persalinan normal maupun sesar pasti memiliki sisi positif dan negatifnya yang dapat moms jadikan pertimbangan saat ingin memilih proses persalinan yang diinginkan. Kali ini saya akan menuliskan sisi positif sekaligus negatif dari proses persalinan normal yang saya jalani satu setengah tahun lalu.
Sisi positif :
- Proses pemulihan pasca persalinan yang cepat. 1 minggu pasca persalinan, saya sudah back to normal.
- Semua rasa kontraksi, nyeri, mual, ketidaknyamanan selama hamil langsung hilang saat bayi lahir
- Dapat ditemani suami saat proses persalinan (some persalinan sesar juga boleh ya)
- Melihat dan merasakan seluruh proses persalinan secara sadar
- Tidak perlu merasa khawatir akan bekas jahitan di bulan-bulan / tahun-tahun mendatang
- Jika mengalami turun rahim, dapat langsung diatasi dengan urut rahim (sesar dapat urut rahim minimal setelah 1-2 th pasca lahiran)
Sisi negatif :
- Lebih mudah mengalami turun rahim saat keletihan atau mengangkat beban berat
- Rasa perih dan nyeri tepat setelah melahirkan yang membuat susah bergeser tempat, jalan ke toilet, jongkok atau even duduk. (Saya sarankan utk menggunakan pain killer dari dubur agar lebih bisa bergerak dan berjalan). Penggunaan obat ini biasanya akan ditawarkan oleh suster dan aman digunakan. Hanya perlu 2-3 hari penggunaan. Setelah 3 hari sudah tidak sakit sama sekali ya moms.
- Tubuh bekerja terlalu berat saat persalinan yang dapat membuat beberapa efek seperti kepanasan (over heated), gemetar tanpa sebab.
- Lebih sensitif terhadap suhu dingin atau panas
Adapun beberapa isu yang menurut saya tidak dipengaruhi oleh proses persalinan apapun, adalah :
- Produksi ASI (kedua persalinan dapat either membuat produksi ASI banyak atau malah sedikit) jadi tidak ada bedanya ya
- Bonding awal (semua akan tergentung kondisi ibu dan hormon ibu. Baby blues tidak mengenal proses persalinan. Persalinan bisa baby blues ga? Bisa banget. Saya contohnya). Nah bonding selanjutnya harus bergantung pada keintiman kita dengan anak dan seberapa banyak waktu yang kita berikan untuknya. Even adopted child bisa bonding sangat dekat dengan orang tua adopsinya.