Anak aktif merupakan salah satu tanda bahwa anak sehat. Namun, saat anak menjadi hiperaktif, moms perlu waspada dan coba periksakan ke dsa nya. Perbedaan antara anak aktif dan hiperaktif sendiri yang paling mencocok adalah pada anak aktif, aktivitas yang dilakukan memiliki tujuan sedangkan pada anak hiperaktif biasanya tidak. Pada anak hiperaktif, ini berarti butuh kesabaran extra dari orang tua dalam mem-balance keaktifannya.

Salah satu caranya adalah memberikan tujuan dalam aktivitas yang dia lakukan. Misalnya anak suka berlari tanpa tujuan tanpa henti, maka moms dapat mencoba menyalakan televisi acara menari dan mengajaknya menari atau mengajaknya berlomba lari. Sehingga perlahan-lahan anak dapat mengerti tujuan dari aktivitasnya.

• Mudah lupa hal-hal kecil karena atensi dan ingatan jangka pendek kurang. Misalnya ia lupa meletakkan mainannya.
• Cenderung impulsif. Tampak saat anak tidak tahan antre atau menunggu giliran sehingga ia kerap terlihat mengiterupsi orangtua yang sedang berbicara.
• Melakukan gerakan tak bertujuan, perhatian kurang terfokus, dipanggil tidak mendengar dan harus berkali-kali karena tidak memerhatikan apa yang terjadi di sekitarnya.
• Rentang konsentrasi pendek. Balita normal bisa konsentrasi 5 menit, balita hiperaktif hanya 1 menit.
• Tak bisa menandai alarm tubuh, sehingga masih sering mengompol.
• Perkataan yang dikatakan tidak menyambung, biasanya semua diucapkan sesuai pikiran sendiri tanpa koneksi dengan yang di kerjakan atau lakukan.
• Perkembangan motorik tidak baik sehingga ketika menyentuh anak atau orang lain balita tidak mampu mengontrol kekuatannya. Anak dapat saja memukul tanpa kontrol.