Kenali Musim Pernikahanmu

Ternyata bukan hanya bumi yang memiliki siklus musim yang silih berganti. Pernikahan juga melewati sebuah siklus yang dinamakan musim. Ada 4 musim yang akan kita pelajari dan refleksikan ke pernikahan kita masing-masing. Mengenali musim penikahan ini bisa menjadi sebuah titik awal breakthrough atau terobosan dalam pernikahan mu!

Setelah akhirnya memutuskan untuk “puasa youtube” alias stop semua tontonan-tontonan serial yang cukup menghabiskan waktu, akhirnya diriku menemukan banyak waktu untuk hal lain, salah satunya adalah menghabiskan 1 buku The 4 Seasons Of Marriage, karangan Gary Chapman. Motivasi awal melirik buku ini tentu bukan karena keisengan belaka – justru karena merasa perlu adanya terobosan dan perubahan dalam pernikahanku yang baru seumur jagung.

Setiap pernikahan akan melalui yang namanya 4 musim, yaitu :

  • Musim semi (spring)
  • Musim panas (summer)
  • Musim gugur (fall)
  • Musim dingin (winter)

Lantas, apa faedahnya kita mengenali 4 musim ini? Karena ternyata, banyak pasangan yang telah berada di musim gugur – tidak sadar – atau tidak tahu – sehingga tidak melakukan sebuah perubahan yang akhirnya membawa mereka melaju ke musim dingin yang berujung pada perceraian.

Ijinkan saya berkata bahwa menjaga pernikahan dan hubungan adalah seni, yang butuh teknik, yang butuh pengetahuan, dan bukan hanya iman. Untuk itu, saya rasa tidak heran jika banyan tokoh besar agama atau tokoh besar lainnya yang jatuh dalam konflik pernikahan. Karena memang, pernikahan tidak hanya bisa bertahan diatas kata “agama”. Tugas kita bukanlah menghakimi mereka tapi justru was-was, jika pemuka agama saja bisa jatuh – apa kabar kita?

Sebelum kita menilik keempat musim ini lebih dalam, mari kita lihat terlebih dahulu, apa sih esensi dalam sebauh pernikahan menurut Gary Chapman?

Pernikahan yang ideal itu mencakup kelima hal ini :

  • Komitmen
  • Persatuan
  • Keintiman
  • Tujuan
  • Saling melengkapi

Keempat musim ini merupakan sebuah siklus yang dapat silih berganti seiring waktu. Tidak ada jaminan bahwa pernikahan seumur 3 bulan yang harusnya masih “anget-anget taik ayam” atau yang biasa disebut sebagai newlyweds tidak mungkin berada pada musim dingin, atau pernikahan berusia 40 tahun pasti sudah di musim dingin. Semua siklus ini tidak mengenal waktu. Mari iita pelajari ada dimana musim pernikahan kita saat ini?

MUSIM DINGIN

Musim Dingin memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

** Secara Emosional :

  • Ada perasaan terluka baik di salah satu atau kedua pasangan (kok bisa dia jadi begini nyakitin gue tiap hari, hati gue sakit)
  • Adanya kemarahan yang memenuhi kehidupan rumah tangga (marah mulu kayaknya kalo ketemu pasangan)
  • Kecewa akan pasangan masing-masing bahkan penyesalan (nyesel gue merit sama dia)
  • Kesepian dan merasa tertolak (kenapa dia udah ga mau sentuh diri gue, kenapa dia liat muka gue aja ga mau, semua yang gue omongin ga ada gunanya, dsb)

** Secara Karakter :

  • Negatif (semua yang dilakukan atau yang terjadi terlihat negatif dan salah)
  • Menarik diri (mulai nggak mau peduli dengan hubungan ini lagi, terserah mau rusak mau cerai)
  • Frustasi (deep down you’re frustated)
  • Tidak ada harapan (merasa hubungan ini udah nggak bisa diperbaiki lagi)

** Secara Respon :

  • Menghancurkan (sekalian rusakin semuanya biar tuntas abis semua)
  • Berkata kasar
  • Diam 1000 bahasa
  • Kekerasan

* Secara Atmosfir :

  • Melepaskan diri (tidak lagi punya itikad baik memperbaiki hubungan)
  • Dingin
  • Kasar
  • Kepahitan
  • Tidak mau lagi bernegosiasi
  • Berpisah (baik ranjang maupun rumah)

 

MUSIM SEMI

Musim Semi merupakan awal dari melelehnya es di musim dingin dan awal dari tunas maupun bunga yang mulai bertumbuh dan mekar. Kontras dengan musim sebelumnya, Musim Semi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

** Secara Emosional :

  • Semangat yang menggebu-gebu
  • Sukacita
  • Harapan akan masa depan yang menanti

** Secara Karakter :

  • Mengantisipasi masa depan
  • Optimis
  • Rasa syukur
  • Cinta
  • Kepercayaan penuh

** Secara Respon :

  • Mengayomi
  • Merencanakan masa depan
  • Berkomunikasi
  • Senang meminta bantuan saat dibutuhkan (ada rasa ketergantungan)

** Secara Atmosfir :

  • Lemah lembut
  • Perhatian
  • Komunikasi berjalan 2 arah
  • Penuh harapan akan masa depan

 

MUSIM PANAS

Jika musim semi menandai sebuah awal, Musim Panas adalah masa dimana semua rasa menggebu itu mulai settle atau stabil, realistis dan dewasa setelah berhasil melalui beberapa masalah atau kerikil kecil. Ciri dari Musim Panas ini adalah :

** Secara Emosional :

  • Rasa bahagia
  • Rasa puas
  • Pencapaian
  • Koneksi (merasa hubungan lebih connect setelah melewati beberapa kerikil kecil)

** Secara Karakter :

  • Kepercayaan penuh
  • Komitmen untuk bertumbuh dan berkembang bersama
  • Lebih aman akan hubungan karena memang sudah percaya akan komitmen masing-masing

** Secara Respon :

  • Berkomunikasi yang membangun
  • Menerima perbedaan masing-masing
  • Bertumbuh secara rohani bersama

** Secara Atmosfir :

  • Merasa nyaman akan pasangan dan huhungan
  • Saling bergantung satu sama lain
  • Saling mendukung
  • Saling mengerti maksud satu sama lain
  • Mencari solusi dalam menyelesaikan masalah yang timbul

 

MUSIM GUGUR

Musim Gugur merupakan awal dari gugurnya daun dan bunga. Daun dan bunga yang menguning dan berjatuhan pada musim gugur tentu bukan terjadi dalam satu malam. Namun, merupakan sebuah proses. Sama halnya dalam pernikahan, musim gugur yang tidak disadari merupakan proses hari demi hari dimana daun dan bunga yang mekar pasa musim semi dan panas berjatuhan sedikit demi sedikit.

Menyadari kita sudah berada pada musim gugur sesegera mungkin dapat mencegah kita bergerak ke musim dingin. Ciri-ciri musim gugur adalah :

** Secara Emosional :

  • Mulai muncul rasa takut
  • Rasa sedih
  • Mulai merasa di tolak, di sisihkan atau di lemahkan dan tidak dihargai

** Secara Karakter :

  • Ketidakpastian
  • Mulai merasa ada yang ga beres, mulai berasa ada yang salah sama hubungan ini atau ada yang kurang
  • Mulai ga nyaman sama hubungan
  • Menyalahkan pasangan atau diri sendiri atau keadaan

** Secara Atmosfir :

  • Memisahkn diri, mulai ga suka sama yang pasangan lakukan or katakan, mulai ga mau komentar lagi, mulai merasa ga cocok, dsb.
  • Merasa hubungan mulai ga beres

 

Keempat musim diatas ini bisa silih berganti berdatangan dalam sebuah pernikahan. Tugas kita adalah bagaimana sadar lebih cepat, identifikasi lebih tepat agar kehidupan rumah tangga kita dapat terus berada di posisi musim semi dan panas. Jika pernikahan kita sudah berasa di musim gugur atau dingin, masih sangat bisa untuk berpindah ke musim semi atau panas, namun tentunya dibutuhkan usaha diri kita sendiri untuk melakukan sebuah perubahan.

Tidak ada jaminan yang tetap seberapa lama sebuah pasangan akan tinggal dalam sebuah musim. Ada yang selama 40 tahun menikah tetap berada di musim panas yang hangat. Namun ada juga yang baru menikah telah tinggal dalam musim dingin selama pernikahan mereka.

Perceraian bukanlah solusi melainkan tindakan melarikan diri. Saya mungkin belum pantas berkata “jangan bercerai”, tapi ijinkan saya yang adalah anak dari sebuah keluarga broken home mengatakan bahwa efek perceraian dalam seorang anak sangatlah merugikan. Saya hidup bertahun-tahun dalam penjara kebencian, ketakutan dan dosa sampai akhirnya diselamatkan Tuhan dengan jalan yang tidak mudah. Saya tumbuh dari anak yang rusak gambar dirinya akibat perceraian. Untuk bisa menjadi seorang yang pulih gambar dirinya sangatlah tidak mudah. Too much to risk here. Jadi, yes, saya sangat menentang perceraian!

Lantas, bagaimana caranya untuk berada di musim semi dan panas?

Next post di blog ini, saya akan mulai ceritakan 7 strategi menurut Gary Chapman secara detail yang saya sendiri sudah lakukan yah.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s