Setiap janin dilindungi oleh kantung yang berisi air ketuban. Air ketuban ini selain dapat melindungi janin dari benturan, tapi juga dapat menjadi media belajar janin. Janin belajar menelan, buang air kecil, minum dan bahkan mengenal rasa dari air ketuban. Ada beberapa kondisi tidak normal yang dapat terjadi pada air ketuban, yaitu :
- Air ketuban keruh kehijauan
Ini biasa diketahui jika ibu sudah mengalami rembedan atau pecah air ketuban. Ini juga terjadi pada kelahiran eegan. Pada pembukaan 8, air ketuban eegan pecah dan berwarna kehijauan. Air ketuban kehijauan bisa disebabkan karena sudah tercemar oleh lemak kulit janin (vernix casiosa) atau mekonium (feses janin).
Ketika janin buang air besar didalam ketuban, maka hal ini mengindikasikan bahwa janin stres dan kekurangan oksigen. Resiko jika air ketuban tercemar oleh mekonium adalah janin dapat menghirup air ketuban masuk ke paru-paru yang membuat paru-paru bayi harus diobservasi saat lahir alakah perlu dibsersihkan dari mekonium atau tidak. Saat eegan lahir, hal ini juga yang menjadi salah satu perhatian dsa nya karena air ketuban yang sudah hijau. Namun, puji Tuhan saat itu walaupun terlahir demam, paru-paru eegan bersih setelah di observasi.
- Air ketuban berbau busuk
Mengindikasikan adanya infeksi pada rahim.
- Air ketuban terlalu banyak
Volume air ketuban yang terlalu banyak dapat menyebabkan peregangan rahim sehingga memicu kontraksi sebelum waktunya, menekan diafragma ibu sehingga sulit bernafas, letak janin tidak normal, memicu persalinan prematur, komplikasi plasenta (terlepasnya plasenta), pendarahan dan some cases kematian janin.
- Air ketuban terlalu sedikit
Pada trimester pertama beresiko menyebabkan cacat janin, keguguran hingga kematian janin. Pada trimester kedua dapat mengganggu tumbuh kembang janin. Menjelang persalinan dapat meningkatkan resiko komplikasi persalinan.