Sebagai seorang ibu, paham banget aku tuh repotnya memilih susu formula setelah menjalani masa asi eksklusif. Banyak banget deh pertimbangannya mulai dari apakah nutrisinya cukup, apakah cocok hingga ke apakah akan menyebabkan alergi atau nggak.
Continue reading
Masa menyusui merupakan masa dimana seorang ibu mentransfer nutrisi maupun mineral dan vitamin kepada si kecil melalui ASI yang diproduksi oleh tubuh ibu menyusui. Sehingga ketika sang ibu kekurangan mineral, nutrisi, kalsium dan darah, sang ibu menjadi rentan akan serangan virus penyakit dan tubuh menjadi lemah dan cepat letih.
Memiliki produksi ASI yang berlimpah tak jarang membuat seorang ibu menyusui kewalahan dalam menyimpan stok ASI. Sehingga donor asi seringkali menjadi salah satu solusi, selain karena alasan efisien tempat, donor ASI juga dinilai baik dalam menolong beberapa ibu dan bayi yang membutuhkan ASI. Ibu dapat melakukan donor ASI baik kepada kerabat, teman atau bahkan diserahkan ke pihak Rumah Sakit Bersalin. Namun, apakah donor ASI itu aman?
Menjadi seorang ibu pekerja yang tetap ingin menyusui anaknya membuat kita harus diperhadapkan dengan pilihan memerah ASI. Dalam memerah ASI, tentu tidak lepas dari penyimpanan ASI. Produksi ASI yang berlebih terkadang membuat ASIP harus disimpan dalam lemari es agar tetap tahan lama. Namun, hal ini ternyata berdampak pada pengurangan kualitas ASI itu sendiri.
Memasuki kehamilan trimester terakhir, biasanya para calon ibu pasti sudah mulai merencanakan pemberian ASI atau susu formula pada si kecil. Tak jarang para ibu juga mulai banyak membaca dan bahkan mengikuti kelas laktasi agar proses menyusui kelak dapat berjalan lancar. Lantas, apa saja sih yang perlu dipersiapkan?
Asi tersumbat atau clogged duct sering di alami oleh ibu menyusui di masa awal menyusui. Hal ini disebabkan karena produksi asi yang banyak namun belum diiringi frekuensi menyusu yang sering dan porsi minum si kecil yang masih sedikit.
Seringkali yang menjadi fokus perhatian setiap ibu menyusui adakah bagaimana mencukupi kebutuhan ASI untuk bayinya. Segala cara biasanya ditempuh agar produksi ASI pun melimpah ruah, tak heran ASI booster juga semakin diminati oleh para ibu menyusui.
Untuk memperbanyak produksi ASI, tentu dibutuhkan usaha ya moms. Mulai dari rutinitasi menyusui / pompa hingga mengonsumsi berbagai asupan bernutrisi. Moms juga bisa mengonsumsi berbagai ASI Booster yang beredar di pasaran dengan catatan ASI booster tersebut terbukti aman.
Menyusui secara langsung tentu adalah momen yang didambakan setiap ibu ya, Moms. Namun ironisnya, hal ini justru menjadi sebuah patokan atau keharusan bagi sebagian ibu. Namun, tahukah moms bahwa ternyata ada beberapa alasan yang menyebabkan sang ibu tidak bisa menyusui langsung anaknya, lho!
Pada awal masa menyusui, biasanya setiap ibu akan mengalami kesulitan dalam mengatur pola waktu menyusui yang menyebabkan ibu sering terlambat menyusui atau pompa. Terlambat menyusui atau pompa biasanya akan menyebabkan payudara terasa keras dan kencang, ketika ASI tidak dikeluarkan maka akan menggumpal didalam payudara dan akhirnya payudara terasa keras seperti batu, ngilu dan sakit.
marlisatenggara 